Hari
senin. Seperti biasa Nisha bangun dan langsung siap-siap ke sekolah. Ia
kemudian turun dan ternyata Papa dan Mamanya sudah berada di meja makan dan
sedang membicarakan hal-hal yang ringan seperti “gimana kerjaanmu, Pa?” “Jangan
terlalu malam ya pulangnya nanti” “Mama udah nggak pegel-pegel lagi kan?” dan
masih banyak lainnya. Sampai mereka sadar Nisha sudah berada di dekat meja
makan dan ia langsung menarik kursi lalu mendudukinya.
“Good
morning, Sha” Sapa Papa Nisha.
“Morning,
Dad” balas Nisha, kemudian mengambil roti, lalu mengolesnya dengan mentega dan
menaburinya dengan meses.
“Sha,
Mama udah siapin makanan buat di sekolah tuh, jangan lupa bawa, nanti
ketinggalan lagi” kata Mama Nisha.
“Iya,
Ma. Nggak bakalan ketinggalan kok” Nisha kemudian memakan roti buatannya.
***
Cody
sedang berjalan di koridor sekolah ketika tiba-tiba ia melihat Nisha sedang
berbicara dengan Gina. Dari kejauhan Cody melihat mereka sedang membicarakan
sesuatu yang penting, tapi ia tidak tau apa yang mereka bicarakan.
“Sha,
lo harus percaya sama gue!” kata Gina.
“Tapi
tetep gue nggak percaya! Mana buktinya? Nggak ada kan?!” Nisha sedikit
membentak.
“Tau
ah, lo gue udah bilangin tapi tetep aja nggak percaya! Sahabat macam apa lo?
Sampe-sampe nggak percaya sama sahabat sendiri?” Gina kemudian pergi
meninggalkan Nisha sendirian.
Gina
benar-benar nggak habis percaya dengan kelakuan Nisha. Gina memberi tau pada
Nisha bahwa Cody memang benar-benar suka padanya, tetapi Nisha malah tidak
percaya dan masa bodo dengan perkataan Gina. Ia malah lebih mementingkan Jason
dan berkata “Jason itu baik” atau “Jason itu Gentle banget! Dia perhatian
banget sama gue” kata Nisha berseri-seri. Gina bertekad ingin segera membongkar
apa yang tersembunyi pada Jason.
Gina
ingin cepat-cepat sampai di kelasnya. Ia ingin duduk atau ngobrol dengan siapa
saja untuk mengurangi rasa badmoodnya. Tetapi jalannya terhenti ketika Cody
menghadangnya.
“Ngapain
lo?” Tanya Gina.
“Gue
cuma pingin tanya. Apa yang lo bicarain sama Nisha tadi?” Cody melipat kedua
tangannya.
“Emang
gue harus cerita?” balas Gina.
“Iyalah,
kan kita udah sepakat bakal kerja sama” jawab Cody.
“Okelah.
Ini tentang lo!” kata Gina.
“Emang
lo bicarain apaan tentang gue ke Nisha? Tadi tuh gue ngeliat kalian kayak
serius banget ngomong, tadinya pingin gue samperin, tapi lo tadi tiba-tiba
ngebentak dia terus langsung ngeloyor pergi, sampe-sampe gue nggak tau lo
kemana” Kata Cody panjang lebar.
“Gue
tuh cuma bilang ke dia, kalo emang bener lo tuh suka sama dia. Terus tau nggak
tanggapan dia gimana? NGGAK ADA! Dia tuh cuma ngebangga-banggain si Jason, katanya
Jason itu baik, perhatian, terus gentle” Gina kemudian menarik panjang nafas
untuk mengurangi emosinya.
“Jadi
gitu..” jawab Cody mangut-mangut.
“Perasaan
gue nggak enak sama Jason, kayak kalo di liat dari mata dan gayanya, dia kayak
nyembunyiin sesuatu dan kita harus cepet-cepet tau sebelum terlambat!” kata
Gina semangat.
“Iya,
gue setuju dengan kata-kata lo itu..” kata Cody.
“Tapi
gimana caranya kita bisa tau apa yang disembunyiin sama Jason?” Cody
melanjutkan kalimatnya.
“Gue
juga nggak tau, tapi gue yakin suatu hari pasti kita bisa ngebongkar. Mungkin
aja besok, lusa, minggu depan, atau mungkin beberapa bulan lagi” jawab Gina
mantap.
***
Nisha
sedang duduk di kelas, ketika Cody dan Gina datang bersama-sama. Gina menatap
penuh kebencian pada Nisha. Ia sendiri biasa-biasa saja karena memang apa salah
dia? Sampe-sampe tadi pagi Gina datang kepadanya dan bercerita bahwa Cody
menyukai dirinya. Memang Nisha senang. Tapi ada sesuatu yang membuat hatinya
tidak begitu senang. Jason. Dia memang akhir-akhir ini menghiasi dan mewarnai
hari-harinya. Sebelum Jason datang, memang Cody yang ada di hidupnya. Tapi itu
tidak terjadi lama karena Jason tiba-tiba muncul di sekolah ini dan mengatakan
kalau dia resmi bersekolah disini dan yang mengagetkan lagi, dia memilih
sekelas dengan Nisha.
Nisha
melihat arah jalan Gina. “Dia duduk di belakang gue nggak ya? Udah lah bodo
amat, gitu aja pake dipikirin segala, lagian
gue juga nggak salah apa-apa” kata Nisha dalam hati. Dia lama-lama kesel
juga dengan kelakuan Gina padanya.
Ternyata
apa yang diperkirakan Nisha benar. Gina tidak duduk di belakangnya melainkan
duduk di dekat teman lainnya. Nisha hanya cuek dan tidak perduli, karena yang
duduk di sebelahnya Jason dan Cody.
“Sst,
Sha!” Cody memanggil sambil berbisik.
“kenapa?”
jawab Nisha singkat.
“Lo
jangan masukin ke hati ya, kata-katanya si Gina yang tadi pagi, anggap aja itu
kucing lewat, dan nggak pernah terjadi” kata Cody.
“Oke
kalo lo maunya begitu” balas Nisha.
“Eh
btw, kita kapan ngerjain tugas seni
musiknya? Waktunya dikasih cuma 1 bulan doang” tanya Cody.
“Eh
iya! Sampe lupa gue ada tugas seni musik, kita blom bikin lagunya juga lagi!
Parah nih, padahal bentar lagi harus di tunjukin ke Ms. Mary” kata Nisha panik.
“hmm..kan
waktu itu kita sempet bicarain kalo kita bakalan kerjain di rumah gue, gimana?
Waktu itu juga lo setuju, tapi terserah lo juga kalo mau dikerjain di rumah lo”
balas Cody.
“yaudah
deh kerjainnya di rumah lo aja” kata Nisha.
“Okelah,
nanti kabarin gue lagi jadinya hari apa kita kerumah gue” balas Cody kemudian
membuka bukunya yang sudah di letakkannya di meja dari tadi.
“Sip”
balas Nisha singkat.
***
Cody
sedang duduk di tempat tidurnya ketika Handphone nya berbunyi. “Semoga Nisha
yang telepon” mohon Cody. Tetapi apa yang dipikirnya tidak sesuai harapan. Layar
telepon nya itu menunjukkan nama Jason berkedip-kedip.
“Ya?
Kenapa Jas?” tanya Cody langsung.
“Nggak
apa-apa,Co. cuma nelfon doang” balas Jason.
“Pasti
ada apa-apa nya, bilang aja kale” kata Cody.
“ehmm..eemmm…”
Jason terdengar ragu-ragu untuk ngomong.
“Udah
bilang aja, emang gua singa atau macan yang mau makan lo?” balas Cody sambil
tertawa.
“Lo
nanti kerja kelompok seni msuik sama Nisha ya?” Cody menangkap nada tidak rela
dari Jason.
“Iya,emang
kenapa?” tanya Cody.
“Kapan?” kata Jason.
“Blom
tau, Nisha belum hubungin gue dan kasih tau jadinya hari apa” balas Cody.
“Oh,okeoke”
balas Jason singkat.
Mereka
terdiam beberapa menit.
“Kenapa
Jas? Lo mau ikut? Boleh aja sih, asal lo ajak sama pasangan lo tuh, si Gina, kalian
emang blom kerjain juga kan? Jadi mending sekalian aja sama kita, gimana?”
tanya Cody.
“Boleh
sih, tapi nggak tau si Gina mau atau nggak” kata Jason.
“Ya
lo tanya lah, pas besok di sekolah” kata Cody.
“Iya
deh, semoga aja dia mau, soalnya..ya lo tau kan Co” Jason menggantung
kalimatnya.
“Iya
gue tau, karna ada Nisha kan?” Cody meneruskan kata-kata Jason.
“he-eh”
kata Jason.
“eh
gua ada tugas nih yang belum selesai, bye! and thanks bro, see you tomorrow!”
kata Jason.
“Okay,
see you tomorrow” balas Cody lalu kemudian memencet tombol merah di
handphonenya.
Cody
kemudian mencari nama Gina di phone listnya. AHA, dapet juga! Cody langsung
menekan tombol hijau lalu terdengar sambungan telepon.
“Hallo?
Gin?” tanya Cody.
“Iya
bener, ngapain Co nelpon gua? Ada yg penting?” tanya Gina.
“penting
banget! Barusan Jason nelpon gua” kata Cody bersemangat.
“Terus?
Terus? Dia bilang apa?” Gina semakin penasaran.
“Iya,
tadinya dia kayak ragu-ragu gitu kasih tau, tapi akhirnya gue paksa dan
ternyata dia tuh tau kalo gue sama Nisha mau kerja bareng buat tugas seni
musik, dan parahnya lagi, dia tuh kepingin ikut karna tadi gue pancing dia, gue
bilang ke dia “Kenapa Jas? Lo mau ikut? Boleh aja sih, asal lo ajak sama
pasangan lo tuh, si Gina, kalian emang blom kerjain juga kan? Jadi mending
sekalian aja sama kita, gimana?” eh dia malah kayak kesenengan gitu terus udah
nggak sabar pingin nanya ke lo kalo lo mau atau nggak ikut kerja bareng di
rumah gue” Jelas Cody panjang lebar.
“Hmm….masalahnya
gue juga bingung nih,Co” kata Gina.
“bingung
kenapa?” tanya Cody.
“Nggak
apa-apa, tapi kayaknya gue tau jawaban gue apaan kalo dia nanya besok” kata
Gina.
“Emang
apa?” tanya Cody lagi karna penasaran.
“hmmm..kasih
tau nggak yaaaa?” Gina mengeluarkan nada jailnya.
“yang
bener dong,Gin. Gua penasaran nih!” kata Cody.
“Okeoke…bentar”
Balas Gina.
Tiba-tiba
sambungan teleponnya terputus. “Sialan!” gerutu Cody. Cody mencoba untuk
menelepon Gina lagi, ketika tiba-tiba ada bunyi tanda SMS masuk. “Dari Gina
rupanya” kata Cody. dan saat Cody melihat SMS tersebut, Cody hanya bisa
tersenyum lalu menghapus SMS tersebut agar tidak ada seorang pun yang tau,
kecuali dia dan Gina.
*Thanks for Reading!:)
btw gue udah lama banget nggak nulis CLS
#TheStory, lagi nggak ada ide soalnya dan nggak ada waktu jg buat nulis. Jadi
sorry ya kalo harus nunggu berminggu-minggu..hehehe. V
...Apa jawaban Gina???...tunggu part 10 nya ya :)