Monday, November 7, 2011

#TheStory (Part 9: The Secret Plan #2)


Hari senin. Seperti biasa Nisha bangun dan langsung siap-siap ke sekolah. Ia kemudian turun dan ternyata Papa dan Mamanya sudah berada di meja makan dan sedang membicarakan hal-hal yang ringan seperti “gimana kerjaanmu, Pa?” “Jangan terlalu malam ya pulangnya nanti” “Mama udah nggak pegel-pegel lagi kan?” dan masih banyak lainnya. Sampai mereka sadar Nisha sudah berada di dekat meja makan dan ia langsung menarik kursi lalu mendudukinya.

“Good morning, Sha” Sapa Papa Nisha.

“Morning, Dad” balas Nisha, kemudian mengambil roti, lalu mengolesnya dengan mentega dan menaburinya dengan meses.

“Sha, Mama udah siapin makanan buat di sekolah tuh, jangan lupa bawa, nanti ketinggalan lagi” kata Mama Nisha.

“Iya, Ma. Nggak bakalan ketinggalan kok” Nisha kemudian memakan roti buatannya.

***

Cody sedang berjalan di koridor sekolah ketika tiba-tiba ia melihat Nisha sedang berbicara dengan Gina. Dari kejauhan Cody melihat mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting, tapi ia tidak tau apa yang mereka bicarakan.

“Sha, lo harus percaya sama gue!” kata Gina.

“Tapi tetep gue nggak percaya! Mana buktinya? Nggak ada kan?!” Nisha sedikit membentak.

“Tau ah, lo gue udah bilangin tapi tetep aja nggak percaya! Sahabat macam apa lo? Sampe-sampe nggak percaya sama sahabat sendiri?” Gina kemudian pergi meninggalkan Nisha sendirian.

Gina benar-benar nggak habis percaya dengan kelakuan Nisha. Gina memberi tau pada Nisha bahwa Cody memang benar-benar suka padanya, tetapi Nisha malah tidak percaya dan masa bodo dengan perkataan Gina. Ia malah lebih mementingkan Jason dan berkata “Jason itu baik” atau “Jason itu Gentle banget! Dia perhatian banget sama gue” kata Nisha berseri-seri. Gina bertekad ingin segera membongkar apa yang tersembunyi pada Jason.

Gina ingin cepat-cepat sampai di kelasnya. Ia ingin duduk atau ngobrol dengan siapa saja untuk mengurangi rasa badmoodnya. Tetapi jalannya terhenti ketika Cody menghadangnya.

“Ngapain lo?” Tanya Gina.

“Gue cuma pingin tanya. Apa yang lo bicarain sama Nisha tadi?” Cody melipat kedua tangannya.
“Emang gue harus cerita?” balas Gina.

“Iyalah, kan kita udah sepakat bakal kerja sama” jawab Cody.

“Okelah. Ini tentang lo!” kata Gina.

“Emang lo bicarain apaan tentang gue ke Nisha? Tadi tuh gue ngeliat kalian kayak serius banget ngomong, tadinya pingin gue samperin, tapi lo tadi tiba-tiba ngebentak dia terus langsung ngeloyor pergi, sampe-sampe gue nggak tau lo kemana” Kata Cody panjang lebar.

“Gue tuh cuma bilang ke dia, kalo emang bener lo tuh suka sama dia. Terus tau nggak tanggapan dia gimana? NGGAK ADA! Dia tuh cuma ngebangga-banggain si Jason, katanya Jason itu baik, perhatian, terus gentle” Gina kemudian menarik panjang nafas untuk mengurangi emosinya.

“Jadi gitu..” jawab Cody mangut-mangut.

“Perasaan gue nggak enak sama Jason, kayak kalo di liat dari mata dan gayanya, dia kayak nyembunyiin sesuatu dan kita harus cepet-cepet tau sebelum terlambat!” kata Gina semangat.

“Iya, gue setuju dengan kata-kata lo itu..” kata Cody.

“Tapi gimana caranya kita bisa tau apa yang disembunyiin sama Jason?” Cody melanjutkan kalimatnya.

“Gue juga nggak tau, tapi gue yakin suatu hari pasti kita bisa ngebongkar. Mungkin aja besok, lusa, minggu depan, atau mungkin beberapa bulan lagi” jawab Gina mantap.

***

Nisha sedang duduk di kelas, ketika Cody dan Gina datang bersama-sama. Gina menatap penuh kebencian pada Nisha. Ia sendiri biasa-biasa saja karena memang apa salah dia? Sampe-sampe tadi pagi Gina datang kepadanya dan bercerita bahwa Cody menyukai dirinya. Memang Nisha senang. Tapi ada sesuatu yang membuat hatinya tidak begitu senang. Jason. Dia memang akhir-akhir ini menghiasi dan mewarnai hari-harinya. Sebelum Jason datang, memang Cody yang ada di hidupnya. Tapi itu tidak terjadi lama karena Jason tiba-tiba muncul di sekolah ini dan mengatakan kalau dia resmi bersekolah disini dan yang mengagetkan lagi, dia memilih sekelas dengan Nisha.

Nisha melihat arah jalan Gina. “Dia duduk di belakang gue nggak ya? Udah lah bodo amat, gitu aja pake dipikirin segala, lagian  gue juga nggak salah apa-apa” kata Nisha dalam hati. Dia lama-lama kesel juga dengan kelakuan Gina padanya.

Ternyata apa yang diperkirakan Nisha benar. Gina tidak duduk di belakangnya melainkan duduk di dekat teman lainnya. Nisha hanya cuek dan tidak perduli, karena yang duduk di sebelahnya Jason dan Cody.

“Sst, Sha!” Cody memanggil sambil berbisik.

“kenapa?” jawab Nisha singkat.

“Lo jangan masukin ke hati ya, kata-katanya si Gina yang tadi pagi, anggap aja itu kucing lewat, dan nggak pernah terjadi” kata Cody.

“Oke kalo lo maunya begitu” balas Nisha.

“Eh btw,  kita kapan ngerjain tugas seni musiknya? Waktunya dikasih cuma 1 bulan doang” tanya Cody.

“Eh iya! Sampe lupa gue ada tugas seni musik, kita blom bikin lagunya juga lagi! Parah nih, padahal bentar lagi harus di tunjukin ke Ms. Mary” kata Nisha panik.

“hmm..kan waktu itu kita sempet bicarain kalo kita bakalan kerjain di rumah gue, gimana? Waktu itu juga lo setuju, tapi terserah lo juga kalo mau dikerjain di rumah lo” balas Cody.

“yaudah deh kerjainnya di rumah lo aja” kata Nisha.

“Okelah, nanti kabarin gue lagi jadinya hari apa kita kerumah gue” balas Cody kemudian membuka bukunya yang sudah di letakkannya di meja dari tadi.

“Sip” balas Nisha singkat.

***


Cody sedang duduk di tempat tidurnya ketika Handphone nya berbunyi. “Semoga Nisha yang telepon” mohon Cody. Tetapi apa yang dipikirnya tidak sesuai harapan. Layar telepon nya itu menunjukkan nama Jason berkedip-kedip.

“Ya? Kenapa Jas?” tanya Cody langsung.

“Nggak apa-apa,Co. cuma nelfon doang” balas Jason.

“Pasti ada apa-apa nya, bilang aja kale” kata Cody.

“ehmm..eemmm…” Jason terdengar ragu-ragu untuk ngomong.

“Udah bilang aja, emang gua singa atau macan yang mau makan lo?” balas Cody sambil tertawa.

“Lo nanti kerja kelompok seni msuik sama Nisha ya?” Cody menangkap nada tidak rela dari Jason.

“Iya,emang kenapa?” tanya Cody.

“Kapan?”  kata Jason.

“Blom tau, Nisha belum hubungin gue dan kasih tau jadinya hari apa” balas Cody.

“Oh,okeoke” balas Jason singkat.

Mereka terdiam beberapa menit.

“Kenapa Jas? Lo mau ikut? Boleh aja sih, asal lo ajak sama pasangan lo tuh, si Gina, kalian emang blom kerjain juga kan? Jadi mending sekalian aja sama kita, gimana?” tanya Cody.

“Boleh sih, tapi nggak tau si Gina mau atau nggak” kata Jason.

“Ya lo tanya lah, pas besok di sekolah” kata Cody.

“Iya deh, semoga aja dia mau, soalnya..ya lo tau kan Co” Jason menggantung kalimatnya.

“Iya gue tau, karna ada Nisha kan?” Cody meneruskan kata-kata Jason.

“he-eh” kata Jason.

“eh gua ada tugas nih yang belum selesai, bye! and thanks bro, see you tomorrow!” kata Jason.

“Okay, see you tomorrow” balas Cody lalu kemudian memencet tombol merah di handphonenya.

Cody kemudian mencari nama Gina di phone listnya. AHA, dapet juga! Cody langsung menekan tombol hijau lalu terdengar sambungan telepon.

“Hallo? Gin?” tanya Cody.

“Iya bener, ngapain Co nelpon gua? Ada yg penting?” tanya Gina.

“penting banget! Barusan Jason nelpon gua” kata Cody bersemangat.

“Terus? Terus? Dia bilang apa?” Gina semakin penasaran.

“Iya, tadinya dia kayak ragu-ragu gitu kasih tau, tapi akhirnya gue paksa dan ternyata dia tuh tau kalo gue sama Nisha mau kerja bareng buat tugas seni musik, dan parahnya lagi, dia tuh kepingin ikut karna tadi gue pancing dia, gue bilang ke dia “Kenapa Jas? Lo mau ikut? Boleh aja sih, asal lo ajak sama pasangan lo tuh, si Gina, kalian emang blom kerjain juga kan? Jadi mending sekalian aja sama kita, gimana?” eh dia malah kayak kesenengan gitu terus udah nggak sabar pingin nanya ke lo kalo lo mau atau nggak ikut kerja bareng di rumah gue” Jelas Cody panjang lebar.

“Hmm….masalahnya gue juga bingung nih,Co” kata Gina.

“bingung kenapa?” tanya Cody.

“Nggak apa-apa, tapi kayaknya gue tau jawaban gue apaan kalo dia nanya besok” kata Gina.

“Emang apa?” tanya Cody lagi karna penasaran.

“hmmm..kasih tau nggak yaaaa?” Gina mengeluarkan nada jailnya.

“yang bener dong,Gin. Gua penasaran nih!” kata Cody.

“Okeoke…bentar” Balas Gina.

Tiba-tiba sambungan teleponnya terputus. “Sialan!” gerutu Cody. Cody mencoba untuk menelepon Gina lagi, ketika tiba-tiba ada bunyi tanda SMS masuk. “Dari Gina rupanya” kata Cody. dan saat Cody melihat SMS tersebut, Cody hanya bisa tersenyum lalu menghapus SMS tersebut agar tidak ada seorang pun yang tau, kecuali dia dan Gina.

*Thanks for Reading!:)
btw gue udah lama banget nggak nulis CLS #TheStory, lagi nggak ada ide soalnya dan nggak ada waktu jg buat nulis. Jadi sorry ya kalo harus nunggu berminggu-minggu..hehehe. V

...Apa jawaban Gina???...tunggu part 10 nya  ya :)