Tuesday, December 6, 2011

#TheStory (Part 10: Am i really in love?)

Tiba-tiba sambungan teleponnya terputus. "Sialan!" gerutu Cody. Cody mencoba untuk menelepon Gina, ketika tiba-tiba ada bunyi tanda SMS masuk. "Dari Gina rupanya" kata Cody. Ia langsung membuka inbox message nya dan nama Gina terpampang di layar HP-nya "Gue bakalan jawab, Iya" dan saat Cody melihat SMS tersebut, Cody hanya bisa tersenyum, lalu menghapus SMS tersebut agar tidak ada seorang pun yang tau, kecuali dia dan Gina.

                                                                          ***

Keesokan harinya Nisha datang seperti biasanya. Ia langsung ke kelas, sampai dikelas ia melihat Gina bersama teman-teman lainnya sedang duduk membicarakan sesuatu. Mengetahui ada yang datang, Gina langsung melihat ke arah pintu kelas dan mendapati Nisha sedang berada di dekat pintu dan sedang menatapnya juga, Gina langsung membuang mukanya dan berpura-pura tidak melihat Nisha, lalu melanjutkan obrolannya dengan teman-temannya. Nisha merasa kesepian. Biasanya Gina berada di sampingnya dan menemaninya membicarakan sesuatu yang random atau biasanya Gina juga membuat bahan tertawaan yang dapat membuatnya menangis dan juga membuat perutnya sakit karna leluconnya. Ia kangen dengan masa-masa seperti itu bersama Gina. Kini Gina membencinya hanya karena ia tidak mau percaya bahwa Cody menyukainya. Apa bener yang dibilang Gina? Gue rasa, itu nggak bakalan terjadi. Lagian Gue sekolah disini baru 4 bulan dan emang udah nggak kerasa banget.


Daritadi Nisha memikirkan banyak hal, tetapi ia tidak sadar tiba-tiba Jason menghampirinya.

"Sha?" Jason melambai-lambaikan tangannya di depan muka Nisha. "Sha? Hallo?" Jason memiringkan kepalanya sambil melambai-lambaikan tangannya lagi. "kenapa ni anak bengong? kata Jason dalam hati.

"Sha!" Jason sengaja mengencangkan suaranya agar Nisha sadar.

"Eh! ya? Jas? kenapa?" Nisha terlihat bingung dan sama sekali nggak tau kalau Jason sudah berada di sampingnya dari tadi.

"Lo kurang kerjaan banget deh nunggu di depan kelas, emang ngapain sih?" kata Jason.

"Oh, iya ya? gue tadi mau masuk tapi nggak jadi. Gue malah jadi bengong nih, malu-maluin banget!" balas Nisha.

"Oh, gituuu..eh btw bengong, mikirin siapa?? hayooooo? Gue atau Cody??" Ledek Jason. Sebenarnya ia penasaran dengan apa yang dipikirkan Nisha, karena sampai segitunyakah Nisha bengong dan nggak sadar juga kalo namanya dipanggil?

"hmm..engg..Gue nggak mikirin lo berdua. Ogahh, ngapain mikirin kalian berdua?" Kata Nisha sambil memasang senyum terbaiknya agar tidak ketahuan berbohong.

"Ah, masa? Kayaknya gue rada-rada nggak percaya nih..." Jason mengernyitkan alisnya dan melipat kedua tangannya.

"Iyaa, Jadi lo nggak percaya sama gue? Okelah, terserah lo juga" Nisha tiba-tiba merasa bete.

"Iyaiya deh,gue percaya,Sha. Apa sih yang nggak buat lo?" Jason kemudian memasang senyum mautnya.

"Heheehe, thanks Jas" Nisha pun membalas senyumnya.

Tiba-tiba jantung Nisha berdetak kencang. Gue kenapa? Kok kayaknya gue baru rasain sekarang perasaan ini? Nisha kemudian melihat wajah Jason yang kini juga menatapnya. Matanya,.... Ya Tuhan, Mata coklat muda itu..yang membuat nya tidak bisa menolak bila Jason menatapnya. Kenapa matanya begitu membuatnya tenang seperti saat....Cody menatapnya.

Jason menatap mata Nisha. "Kayaknya dia lagi gelisah" itu yang dirasakannya saat ia menatap kedua mata Nisha. Apa ada masalah antara dia sama Cody atau mungkin....Gina? oh iya ngomong-ngomong soal Gina. Ia lupa untuk menanyakan kepada Gina apakah mereka boleh ikut mengerjakan tugas seni musik dengan Cody di rumahnya. Tapi, itu sih gampang, sekarang ia masih ada Nisha di depannya, sedang menatapnya lagi, mata yang membuatnya nyaman juga saat ia menatap kedua matanya itu. Ada sesuatu yang tersembunyi di kedua bola mata itu dan ia ingin tahu.

"Sha, ikut gue yuk" ajak Jason.

"kemana? kan udah mau masuk" jawab Nisha.

"Hmm..bentarrr ajaaa, ya? pleaseee" mohon Jason.

"Yaudah dehh, tapi kalo telat apa risikonya??" tanya Nisha.

"Lo boleh peluk gue, cium gue dan lainnya,oke?" kata Jason dan kemudian menggenggam tangan Nisha.

"Idihhh,kalo itu semua gue nggak mau! Ogahhh" Kata Nisha sambil tertawa. Ia kaget ketika tangannya di genggam oleh Jason, ada sebersit rasa senang dihatinya.

"Yaudah deh,lo boleh jitak gue" kata Jason.

"Sip dehh!" balas Nisha.

Jason akhirnya membawa Nisha ke sebuah tempat. Tempatnya lumayan sepi. Dan Jason membawanya ke tempat duduk di taman sekolah. Taman sekolah tersebut lumayan dekat dengan kelas mereka, dan bila bel berbunyi ,maka akan terdengar juga sampai disini. Jason duduk di salah satu kursi dan ia menepuk-nepuk tempat di sebelahnya, menyuruh Nisha untuk duduk di sebelahnya.

"Sebenernya,lo ngapain sih bawa gue kesini?" tanya Nisha yang sejak dari tadi penasaran.

"Gue pingin berduaan sama lo aja" jawab Jason yang seketika membuat Nisha kaget sekaligus senang.

"Oh gitu..." balas Nisha.


Tiba-tiba suasana menjadi awkward...


Setelah beberapa menit berdiam diri dalam pikiran masing-masing, tiba-tiba bel masuk pun berbunyi. Nisha segera bangkit dari tempat duduknya dan seketika tangannya di tahan oleh Jason.

"Gue sayang sama lo,Sha, dari dulu sampe sekarang" kata Jason yang kemudian mengenggam tangan  Nisha sambil menatap kedua matanya.

"Gue nggak percaya, Gue perlu bukti" jawab Nisha mantap. Sebenarnya ia shock saat mendengar ucapan Jason barusan.

"Gue bakal buktiin ke lo kalo gue serius. Gue udah nunggu lo dari kelas 6,Sha! Waktu itu gue nggak berani ngungkapin perasaan ini ke lo karena gue takut kita bakalan nggak temenan lagi, akhirnya gue berniat jadiin lo sebagai sahabat gue aja, gue pacaran sama cewek-cewek di sekolah lama kita karna gue pingin cari orang yang sama kayak lo, dan setelah beberapa kali pacaran, gue nggak bisa dan nggak bakal mungkin ketemu seseorang kayak lo,Sha" Jason menjelaskan apa yang ia rasakan selama ini kepada Nisha.

"Oke, Gue bakalan tunggu bukti lo, Jas" Nisha kemudian tersenyum.

"Gue boleh nanya sesuatu ke lo?" tanya Jason.

"Boleh,emang apa?" jawab Nisha yang penasaran juga.

"Lo suka sama gue?" tanya Jason lagi. "Lo harus jawab pertanyaan gue, Sha" Jason melanjutkan kalimatnya lagi.

DEG. Serasa kesambar petir. Iya, memang ia menyukai Jason, tapi ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya, dan she can't get him of her mind. Orang itu memang menarik dan funny as well, tapi ia lebih menyukai orang yang sedang berada di sampingnya sekarang. Jason adalah cinta pertamanya, sedangnya Cody? Ia hanya sebagai pelarian karna dia tau Jason nggak bakalan menyukainya dan juga karna ia sudah berbeda sekolah dengan Jason, tetapi ketika Jason datang dan mengatakan bahwa ia telah masuk di sekolah yang sama dan masuk ke dalam kelas yang sama dengannya, ia kaget luar biasa dan juga merasa senang. Dunia terasa sedang berbalik dan membuat dirinya berada di atas langit.

"Hmm..Gue.." Nisha bingung untuk menjawab pertanyaan itu.

"Yaudahlah, lo bisa jawab nanti aja, sekarang kita ke kelas aja, takut telat, nanti gue dijitak lagi sama lo" kata Jason dan kemudian menarik tangan Nisha. Keheningan pun terjadi saat mereka berjalan menuju ke kelas.

Nisha dan Jason datang saat murid-murid sedang bersiap-siap untuk berbaris. Cody dan Gina melihat Nisha dan Jason saat mereka baru datang. 

"Co" bisik Gina yang memanggil Cody di sebelahnya.

"Napa?" jawab Cody jutek.

"Lo tau kan, maksud gue?" tanya Gina.

"Kalo gue nggak tau, kenapa gue jawabnya jutek?" balas Cody. Cody melihat Nisha dan Jason masih berpegangan tangan. "Mereka abis dari mana ya?" tanya Cody dalam hati yang sebenarnya ia setengah mati penasaran  dengan apa yang dari tadi mereka lakukan sebelum bel berbunyi.

"Udah gue perkirakan itu,hahahha" Gina pun tertawa dan menonjok pelan lengan Cody.

"Aw! Sakit tau Gin! ternyata cewek-cewek tonjokkannya keras juga ya" Cody menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengusap-ngusap lengannya yang di tonjok Gina.

"Padahal itu pelan loh, masa sakit sih? Hmm, sakit karna gue tonjok lengannya atau karna ngeliat Nisha sama Jason pegangan tangann??" Gina meledek Cody dan kemudian melanjutkan kalimatnya "Noh, liat tuh mereka masih pegangan tangan, Ehem!" 

"iye, gue udah liat! Gue males ngeliat lagi" Cody lama-lama menjadi bete.

"Eh, btw kalian jadi kerjain tugas seni musiknya hari ini?" tanya Gina.

"iya, Jason udah tanya ke lo?" tanya Cody.

"Blom, mungkin nanti,kita liat aja nanti" jawab Gina.


                                                                           ***

Selama pelajaran, Nisha merasa bingung dan gelisah karena... JASON BARU AJA MENYATAKAN PERASAANNYA TADI! Nisha kaget luar biasa. Ia nggak tau mau mengatakan "iya" atau "nggak" saat nanti Jason menanyakan pertanyaan yang belum terselesaikan tadi.

Tiba-tiba Nisha mendengar Jason berbisik-bisik dengan Cody. Ia tidak tau apa yang mereka bicarakan tapi..kayaknya penting banget dan mereka serius banget.

"Co..Sorry ya gue nggak jadi ikutan dateng ke rumah lo buat bikin tugas seni musik bareng si Gina juga. Kapan-kapan aja deh ya gue datengnya" bisik Jason saat guru sedang menulis sesuatu di papan tulis.

"iya gapapa kok, lain kali juga bisa kok" balas Cody.

"Sipp dehh" kata Jason.

"btw, lo kenapa nggak jadi dateng ke rumah gue?" tanya Cody.

"Ada dehhh..rencana besok gitu..pokoknya R-A-H-A-S-I-A" Jason menyunggingkan senyumnya.

"iya deh..... yang main, rahasia-rahasian" balas Cody.

"Hehehe,sorry broo. Tapi kalo yang ini bener-bener rahasia" kata Jason.

"Hey! kalian berdua diam! Mau saya hukum?" Teriak Mr. Dani, guru ter-killer di satu sekolah ini.

"Sorry, sir" kata Cody dan Jason berbarengan.

"Shit! Rencana gue sama Gina, nggak berhasil!" kata Cody dalam hati.

                                                                                 ***


Bel tanda istirahat berbunyi. Semua anak-anak berhambur keluar kelas, terutama Nisha. Nisha mencari Jason, tetapi ia sama sekali tidak menemukannya. Nisha akhirnya sendirian berjalan ke kantin untuk makan. Biasanya, ia pergi ke kantin dengan Gina, tetapi sekarang tidak.

Nisha sudah sampai di kantin dan duduk di tempat yang belum di tempati oleh anak-anak yang lain. Nisha kemudian mengeluarkan kotak makan, lalu memakan masakan yang dibuat mamanya tadi pagi. Ketika sedang memakan makanannya, tiba-tiba seseorang duduk di kursi depannya. Sepertinya Nisha mengenal dia, tapi siapa? Nisha tidak mau melihat orang itu, ia kemudian melanjutkan makannya tanpa menghiraukan orang asing yang duduk di depannya itu. Saat ia menunduk, seragam orang tersebut kelihatan."Dia pake seragam NIS, dan dia pasti anak sini" kata Nisha dalam hati. Nisha sedang memikirkan kemungkinan siapa orang itu, ketika orang itu mengatakan..




"Hey, Can i sit here?" katanya.





Dan dari suaranya dia jelas-jelas adalah seorang laki-laki. Ketika Nisha mengangkat kepalanya untuk melihat orang tersebut.........








To be Continued....




No comments:

Post a Comment